Senin, 19 September 2011

Ricuhnya Bumi Mahakam


Ricuhnya wartawan-wartawan dan pihak sekolah - "Sulutan Api di Bumi Mahakam"

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

memang awalnya salah pada saat terjadi rampasan kaset sang wartawan. dan mungkin seharusnya siswa yang merampas meminta maaf pada wartawan-wartawan tersebut. namun seorang wartawan atau jurnalis juga harus mematuhi kode etik yang berlaku, yang tentunya mereka ketahui.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

salah satu bagian kode etik jurnalis:
Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

Penafsiran:

Cara-cara yang profesional adalah:

a. menunjukkan identitas diri kepada narasumber;

b. menghormati hak privasi;

c. tidak menyuap;

d. menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya;

e. rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang;

f. menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara;

g. tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri;

h. penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------


dalam kasus ini mungkin penilaian pada wartawan seperti itu. tetapi jangan lupa, menjadi jurnalis dan wartawan tidak semudah yang orang-orang perkirakan.
memang ada beberapa perbedaan antara wartawan yang satu dengan wartawan lainnya. sama seperti perbedaan antara siswa yang satu dengan siswa lainnya.
di sini terlihat jelas bahwa mungkin sebenarnya niat para wartawan awalnya bukan ingin memancing emosi atau memutarbalikkan fakta yang terjadi. namun, terjadinya tindakan yang menjadi 'pancingan' membuat wartawan jelas terbawa emosi. kalian tahu, mencari fakta, dan membuat berita tidak mudah, butuh perjuangan dan butuh pengorbanan. apa rasanya bagi kalian yang kerja kerasnya dirampas? mungkin akan tersulut emosi juga.
namun, dengan begitu, bukan berarti saya membenarkan tindakan dan kericuhan yang disebabkan oleh wartawan. ada halnya mereka sedikit berlebihan dan mungkin lewat dari batas aturan dan etika yang seharusnya dipatuhi oleh wartawan.
dalam hal ini, sebaiknya tidak ada pihak yang saling menyalahkan. damai mungkin lebih baik. kembalikan rekaman/data/dokumen milik wartawan, dan pihak satunya meminta maaf. serta saling mengganti rugi jika ada kerusakan yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar