Senin, 24 Desember 2012

STOP! Hentikan Buang Sampah Sembarangan!




Pintu Air Manggarai (sumber: http://news.liputan6.com/)

     Begitulah keadaan Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Banyak sekali sampah yang memenuhi lahan pintu air ini, padahal peran pintu air sangat penting dalam mengatur debit air yang datang atau mengalir. Terjadinya luapan air pada Sungai Ciliwung memberikan dampak banjir terhadap Ibu Kota, Jakarta, dan di sinilah peran masing-masing pintu air sangat diperlukan.
       Di sepanjang aliran Sungai Ciliwung terdapat banyak pintu air, salah satunya Bendungan Katulampa, Bogor, yang menjadi indikator banjir di Jakarta. Dari Bendungan Katulampa, air terbagi manjadi dua alur, yakni Sungai Ciliwung--yang mengalir terus ke Depok dan Pintu Air Manggarai--dan Saluran Irigasi Katulampa--yang mengalir ke Cibinong, Cimanggis, Cipinang, Pulogadung, dan Sunter.
     Ketika permukaan air Bendungan Katulampa meningkat tajam maka dalam hitungan beberapa jam debit air pada Pintu Air Manggarai juga akan meningkat. Saat elevasi muka air di Pintu Air Depok mencapai ketinggian 200 cm, maka semua pintu air pada Pintu Air Manggarai akan dibuka dan keadaan dinyatakan Siaga. Saat air di Pintu Air Manggarai mencapai ketinggian 750-850 cm, status sudah menjadi Siaga 3 dan beberapa daerah seperti Pengadegan, Cawang, dan Kampung Melayu dipastikan tergenang. Kemudian siaga 2 dinyatakan bila elevasi muka air 850-950 cm, dan di atas 950 cm keadaan telah menjadi Siaga 1.
     Untuk membuka pintu air memakan waktu yang cukup lama, sekitar 20 menit. Namun banyaknya sampah yang memenuhi lahan dapat membuat sistem kerja pintu air menjadi terhambat. Meski ratusan meter kubik sampah telah diangkut, akumulasi sampah yg terbawa arus air Sungai Ciliwung masih saja banyak dan terus mengalir, apalagi saat hujan deras mengguyur dan ketinggian air sungai ciliwung melampaui batas normal. Di sinilah kendala terjadi dan banjir dengan segera melahap lahan-lahan kota.

(Sumber: http://log.viva.co.id/news/read/371901-habis-hujan-bertaburlah...)

Jl. Kramat Jati, Jakarta Timur (Sumber: http://foto.detik.com/readfoto/...)

Banjir Kanal Timur (Sumber: http://news.detik.com/read/201...)

     Sudah bertahun-tahun di sini banyak sekali jalan-jalan, termasuk jalan utama, digenangi banjir. Ribuan rumah warga pun ikut terendam banjir, bahkan tidak tanggug-tanggung, tinggi air dapat mencapai lebih dari 3 meter. Banyak masyarakat yang menderita dengan musibah ini, mulai dari kerugian materi sampai penyakit yang diderita akibat banjir. Kurangnya lahan resapan air dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan menjadi salah satu penyebab banjir. Banyak masyarakat telah membuang sampah sembarangan, menyebabkan saluran air yang bermanfaat menjadi mampat.
     Kasus Pintu Air Manggarai dan Pintu Air lainnya hanya salah satu contoh akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat. Bahkan kalau diperhatikan Banjir Kanal Timur yang belum lama dibangun sudah mulai dipenuhi sampah. Masih banyak lagi tindakan-tindakan masyarakat yang dapat memicu terjadinya banjir, misalnya saja membuang sembarang sampah pada got-got dekat rumah atau membuang segala macam sampah ke kali terdekat, atau bahkan menutup saluran air agar dapat memperluas wilayah tempat tinggal. Bayangkan saja jika setiap hari masing-masing orang melakukan hal tersebut, maka dalam waktu yang tidak lama tumpukan sampah akan menyumbat saluran dan kinerja saluran air tidak optimal serta mengakibatkan banjir.
     Menurut Jokowi, Guberur DKI Jakarta, hal yang penting dalam tindakan antisipatif dalam menghadapi bencana banjir, yakni  diperlukan kesadaran masyarakat untuk dapat memulai hidup bersih serta peranan dari para pemimpin yang dapat memberikan contoh kepada warganya. "Kesiapan untuk banjir ini, aparat dan perahu siap. Tinggal diapelkan saja ke lapangan. Saya ini kan baru sehari dua hari bekerja sebagai Gubernur. Penanganan banjir ini perlu jangka panjang. Akan cepat terealisasi kalau pemimpinnya memberikan contoh, seperti Lurah, RT, RW, Camat, Walikota, dan Gubernurnya," tuturnya.
     Nah, walaupun sudah sedikit terlambat--dari pada tidak sama sekali, mari kita renungkan sedikit. Sudah waktunya kita harus menyadari dan meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan sebelum keadaannya semakin memburuk. Mengubah gaya membuang sampah itu perlu, dari membuang sampah sembarangan menjadi membuang sampah pada tempatnya, kapanpun dan di manapun kita berada. Membuang sampah dan limbah rumah tangga pada tempat pembuangan sampah yang seharusnya. Misalkan jarang menemukan tempat sampah umum, seperti saat berada di jalan-jalan besar Jakarta atau saat berada di transportasi umum, jangan buang sampah-sampah itu sembarangan, lebih baik sampah tersebut disimpan sementara di saku, tas, atau dipegang sampai menemukan tempat sampah. Meski hanya sehelai tisu, sekotak kemasan minuman, atau hanya sebuah tempat bungkus makanan, tindakan tidak membuang sampah sembarangan sangat berarti bagi lingkungan. Bayangkan saja masing-masing warga melakukan hal tersebut, kemungkinan besar musibah banjir ini dapat berkurang.
      Selain tidak membuang sampah sembarangan, kita juga perlu meminimalisir limbah rumah tangga juga sampah yang kita hasilkan, seperti mengurangi penggunaan plastik yang sekali pakai. Ini dapat dipraktekkan, misalnya saja, saat anda haus, bawalah air minum menggunakan tempat minum atau saat berbelanja usahakan membawa tas belanja agar mengurangi penggunaan kantong plastik. Untuk sampah-sampah organik, kita bisa menimbunnya dekat pekarangan rumah atau bisa dijadikan pupuk sesuai dengan sampahnya. Dengan begitu sampah-sampah yang akan kita buang ke tempat pembuangan sampah bisa menjadi lebih sedikit dari biasanya. Dan dengan ini diharapkan kota yang kita tempati menjadi sedikit lebih bersih dan bebas dari genangan air apabila pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam menjaga lingkungan.
     Mari bersama-sama kita jaga lingkungan dan alam kita mulai dari sekarang. Meski terkadang suka lupa tapi kita pasti bisa melakukannya. Buanglah sampah pada tempatnya! :)



Sumber:
http://kabarinews.com/manajemen-pintu-air-di-jakarta/2638
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/24/17051464/Jokowi.Cuek.Duduk.di.Pinggir.Pintu.Air.Manggarai
http://news.liputan6.com/read/473429/video-hanya-ada-1-eskavator-untuk-keruk-sampah-manggarai
http://www.beritasatu.com/megapolitan/81033-jokowi-senang-pintu-air-manggarai-bersih-sampah.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar